Rabu, 14 Oktober 2009

GUGURNYA DIA

Kesunyian itu diengkari
kesedihan menjelma
linangan air mata
lelehan keringat
menusuk jiwa
gempa bumi

Bukan tempat bermain lagi
bukan singgahsana penyeri
bukan senyuman menanti

Namun hiba
namun hampa
namun duka
namun celaka
namun malapetaka
melanda

Rata-rata
anak desa berbicara
anak kota menatap berita
serata dunia tergamam seketika

Menyayat
mengapa gugurnya dia
Padang kini bumi bencana

Nukilan Muhammad Zahidil Zahid