Jumaat, 9 Oktober 2009

ANAK

Suatu penantian yang mengharapkan
suatu pengharapan yang mendebarkan
suatu debaran yang mendambarkan
suatu dambaran yang memungkinkan, sesuatu

Kau anak yang lahir
dari darah dagingku
dari sisa penat jerih dan keringatku
dari keinginan dan keupayaan
dari titisan generasiku
dari leluhur nenek moyangmu

Kulihat kau membesar
kau senyum tawaku
kau suka dukaku
kau penghibur dukaku
kau wangi dan busukku
kau cahaya hatiku
kau permata jiwaku

Anak-anakku
remaja sudah usiamu
berjauhan kini kau dan aku
kau bawa diri menimba ilmu
demi masa depanmu kuredhai
kau membuatku menanti
kau membuat ku sunyi
bila cuti kau kembali


Anak-anakku
sesungguhnya cita-citamu
adalah cita-cita besarku
mimpi-mimpimu
adalah mimpi-mimpi nyataku
tawa tangismu
adalah sedu sedan tangisanku

Bawalah dirimu semolek laku
jangan dilupai Yang Maha Esa
jangan diragui pesan dan petua
jangan dibiar durjana melanda
jangan diikuti nafsu dan haloba

Anak-anakku
jagalah maruahmu
jagalah nama baikku

Nukilan Muhammad Zahidil Zahid