Selasa, 28 Januari 2020

PERGILAH

Suara itu kian sayu
berbisik-bisik
berkata tanpa bahasa.

Mata itu makin kuyu
berkedip-kedip
memandang dengan layu.

Tangan itu sudah lesu
terketar-ketar
diangkat tanpa tenaga

Aku merenung dengan pilu
terkumat-kamit
membaca doa dan ayat Quran
sesekali mengalir air mata
mengenang memori lalu

Senyum meleret tersipu
aku rela pemergian itu
pergilah

NUKILAN
Muhammad Zahidil Zahid

Tenang di sana sahabatku.