Suara itu kian sayu
berbisik-bisik
berkata tanpa bahasa.
Mata itu makin kuyu
berkedip-kedip
memandang dengan layu.
Tangan itu sudah lesu
terketar-ketar
diangkat tanpa tenaga
Aku merenung dengan pilu
terkumat-kamit
membaca doa dan ayat Quran
sesekali mengalir air mata
mengenang memori lalu
Senyum meleret tersipu
aku rela pemergian itu
pergilah
NUKILAN
Muhammad Zahidil Zahid
Tenang di sana sahabatku.