Kesunyian itu diengkari
kesedihan menjelma
linangan air mata
lelehan keringat
menusuk jiwa
gempa bumi
Bukan tempat bermain lagi
bukan singgahsana penyeri
bukan senyuman menanti
Namun hiba
namun hampa
namun duka
namun celaka
namun malapetaka
melanda
Rata-rata
anak desa berbicara
anak kota menatap berita
serata dunia tergamam seketika
Menyayat
mengapa gugurnya dia
Padang kini bumi bencana
Nukilan Muhammad Zahidil Zahid
Tiada ulasan:
Catat Ulasan