Aku menanti pagi bersinarnya mentari,
mendung berarak hujan tak tentu menjadi,
suram dingin bayu mendayu sepi,
unggas berbisik hilang dek gegar kenderaan kini.
Aku terus mengira usia yang kian berkurang,
ilmu tidak terbilang namun tak banyak cemerlang,
apakah hari ini buatku gemilang,
atau detik-detik aku kecundang.
Aku sendirian sendu diulik mimpi,
membina mahligai ditabir hari,
memutikkan restu dan hadiah misteri,
menabur janji-janji bahagia buat anak dan isteri.
Aku harus terus belajar menjadi dewasa,
menilai diri di manakah rohani dan jiwa,
menampung silap dan salah dosa,
menyerah diri ke hadrat yang Esa.
Nukilan
Muhammad Zahidil Zahid
Tiada ulasan:
Catat Ulasan